Selasa, 20 Januari 2015

Puisi






LIMA WAKTU








Hidup habis terperas duniawi
Darah bercampur pesta
Denyut nadi lupa akan mati
 Tak lagi hirau pada Yang Esa

Nyawa jadi tumbal penghamba harta
Mereka pura-pura diam beribu bahasa
Hanya saat Raja Semesta murka
Mereka buru-buru akui lima waktu-Nya

Beratkah engkau agar sebentar bersujud?

Lima waktu sebagai tanda pengingat
dari Sang Pencipta agar mereka selamat
di alam kubur dari pertanyaan dua malaikat
Menembus pintu gerbang akhirat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MY L.O.V.E (PART 19) #Untold Story

SEBUAH PENGAKUAN (III) Diana menatap Micky, tatapan cowok itu begitu kelabu. Tidak ada sinar yang terpancar di sana. ...